Minggu, 09 September 2018

Ambigu



Disini...
Tepat setelah gelap yang kurasa hilang
Kau datang membawa terang, melukis cahaya angan

Saat aku tidak lagi menginginkan masa lalu
Kau hadir memberikan lukisan rindu

Aku tak lagi ditengah kegalauan
Aku tak lagi diambang penghianatan
Aku disini, berada dalam nada-nada penasaran

Ketahuilah
Sepatah kata yang ku ucapkan,
Ku rangkai dengan penuh pertimbangan
Bait perbait kata yang ku tulis,
hanya ingin mengalahkan rasa
dan kau yang masih saja misterius

Ucap salam
Tanya kabar
Bahkan hingga pertanyaan konyol dengan tangan yang bergetar

Kau hanya menjawab apatis

Yah...
Aku pernah berdiri pada situasi ini
Disaat semua yang aku pikirkan menang
Tapi hanya sebuah halusinasi

Ambigu memang, berharap pada ketidakpastian
Mungkin ini belenggu yang membuat jalanku menjadi pincang

***

Pada khayalan panjang yang berisi angan memiliki
Aku mengisahkan cerita bersemi yang bermula dari imajinasi

Pikirku
Apapun rasa yang mengalir dari mata menuju vena hingga jantung berkata dia harus menjadi nyata

Terbangun dari mimpi yang begitu indah
Hingga, retak dada berserak membawa aku dalam pasrah
Melayang membawa rasa, bertaburan bersama lembabnya pipi yang mulai basah

Kau
Kau hadir memberikan jejak masa depan yang ingin aku bingkaikan

Kau
Kau yang aku mimpikan hingga malam ku lagi tak lagi panjang

Dan kau
Kau yang bisa merefleksikan aku, menyapa sebagai satu satunya yang kunantikan

Tunggu
Santailah sejenak
Aku ingin sekali mendengar basa basimu
Kiriman katamu yang pendek menyesakkan aku malu dan dungu

Berbicaralah yang panjang
Aku ingin bercerita tentang nyatanya sebuah perjuangan
Hingga kaupun bisa membuka ruang
Bahwa harapan bukan lagi sekedar penantian



Daik Lingga, Senin (10/09/2018)