Pantai Pulau Berhala |
PulauBerhala
Sebuah pulau yang terletak di bagian
selatan Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Berhala pernah
mengalami status quo selama 10 tahun karena menjadi objek sengketa antara
pemerintah daerah di Jambi dan Kepulauan Riau. Kedua pemda mengklaim sebagai
pemilik wilayah pulau itu. Akhirnya perjuangan panjang rakyat Provinsi Kepulaun
Riau (Kepri) untuk mendapatkan Pulau Berhala membuahkan hasil. Mahkamah Agung
(MA) memutuskan Pulau Berhala kembali ke pangkuan Kepri. Pulau nan itu sebelumnya
disengketakan dengan Provinsi Jambi sejak 1981. Sengketa baru berakhir pada
tahun 2013. Mahkamah Konstitusi memenangkan otorisasi wilayah kepada pemerintah
Kepri. MK mengabulkan permohonan pengujian Penjelasan Pasal 3 UU No. 25 Tahun
2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau terkait sengketa Pulau
Berhala. Dasar putusan MK mengacu pada putusan uji materi MA No. 49 P/HUM/2011
tertanggal 9 Februari 2011 yang telah menetapkan Pulau Berhala bagian dari
wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).
KRONOLIGIS SENGKETA PULAU BERHALA
- Sengketa Pulau Berhala berlangsung sejak 1981. Saat itu Gubernur Jambi dijabat Masjchun Sofwan. Sementara wilayah kepri masih dibawah Provinsi Riau.
- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 tahun 2011 menetapkan Pulau Berhala masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Permendagri ditetapkan pada 29 September 2011 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober lalu.
- Pemprov Kepri mengajukan Judical Review pada 19 Desember 2011 atas Permendagri No 44/2011.
- Mahkamah Agung (MA) memutuskan Pulau Berhala kembali ke pangkuan Kepri yang dibacakan tangal 9 Februari 2012. (bbs).
Tugu Pernyataan Sultan Lingga |
Sejarawan Pastikan Wilayah Lingga
SALAH SATU acuan atas keberadaan Pulau Berhala adalah
bukti-bukti otentik semasa Kolonial Belanda, yang sepatutnya bisa dijadikan
acuan tentang status dan keberadaan Pulau Berhala. Jejak rekam sejarah itu bisa
menjadi menjadi metode yang tepat untuk menyelesaikan konflik berlarut-larut di
Pulau Berhala.
Sejarawan pascasarjana Universitas Indonesia (UI), Harto
Yuwono yang meneguhkan keberadaan Pulau Berhala sebagai bagian dari wilayah
Kepri. Harto bahkan memegang dokumentasi sejarah yang sebagian diantaranya
masih asli. Dokumen itu ia dapatkan tatkala berkunjung ke Denhaag Belanda dalam
sejumlah proyek penelitian beberapa tahun silam. Lima salinan peta yang dimulai
pembuatannya pada 1860 pun ia pegang salinannya.
Di dalam catatan singkatnya, Harto menjelaskan, dari sisi
historis, Pulau Berhala masuk ke wilayah Lingga ketika dimulainya pembangunan
mercu suar. Dipaparkannya, setelah membuat Traktat Siak pada 1854 dan menduduki
Bengkalis pada 1856, perhatian Belanda beralih ke Lingga dan Indragiri. Pada
1857, utusan Belanda W.P Versteegh membuat kontrak persahabatan dengan Sultan
Lingga yang menyebutkan Pulau Berhala sebagai hak Sultan Lingga.
Di salinan dokumen berikutnya, Harto menyingkap tentang
temuan kandungan batu granit berkadar tinggi. Pasca-penelitian, tepatnya 18
Desember 1919, pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan konsesi penambangannya
kepada investor swasta dengan masa kontrak 75 tahun. Isi kontrak itu tertuang
di ‘Telegram van Gouvernment Secretarie Nomor 25’.
Tentunya patut diapresiasi jerih payah Sejarawan Harto
memaparkan Pulau Berhala dalam sebuah rally dokumen. Ada manuskrip yang terdiri
dari Besluit (SK) Gubjen Kolonial Belanda pada 1860, laporan perjalanan Tome
Pires di Verhala (Pulau Berhala), agenda (surat sekretariat negara Kolonial
Belanda tentang pemekaran wilayah Kepri pada 1907, 1922, dan 1932), dan catatan
harian VOC dari 1802-1816.
Makam Datok Paduko Berhalo |
Lainnya berbentuk leksikografi berisi ”Staatblads” (LN),
”Regenning Almanak” (almanak pemerintah), ”Kolonial Verslaag” (pidato Menteri
Kolonial Belanda di depan parlemen Belanda), Lembaran Negara (LN) Republik
Indonesia 1957, dan salinan peta yang sudah lima kali revisi.
Kajian keilmuan telah dilakukan Harto. Sengketa Pulau
Berhala kiranya menjadi sebuah pelajaran penting dalam mencermati pola
pengambilan kebijakan pemerintah. Bahwa peninggalan sumber tertulis yang
disebut ‘arsip’ seringkali terabaikan atau justru hanyut di bawah tekanan dan
lobi-lobi politik.
Dalam perjalanan sejarah, Pulau Berhala juga mempunyai
beragam nama. Misalnya di laman resmi Pemerintah Kepulauan Riau,
www.kepriprov.go.id, pulau itu memiliki beberapa nama, di antaranya Pulau
Dakjal yang diberikan orang Arab, Pulau Afgod (Belanda), Pulau Bertayil
(Jerman), Pulau Verrella (Portugis) atau Pullo Berella (Tome Pires), yang
artinya Pulau Berhala. Sebagian pelaut atau nelayan menamakannya Pulau Hantu.
(sumber: Haluan Kepri )
Namun, dua tahun setelah keputusan MK, Pulau Berhala nyaris
tak berubah. Belum tampak pembangunan berarti dari otoritas setempat untuk
memperkuat daya tarik pariwisata Berhala. Satu dari dua dermaga di pulau itu
telah hancur sehingga hanya menyisakan tonggak kayu di tengah laut. Satu
dermaga lainnya juga rusak sebagian, tetapi belum pernah diperbaiki hingga
kini.
Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh Pemda Kepri dan
khususnya Pemkab Lingga jika ingin mempontensialkan pulau ini. Butuh sentuhan
maksimal berupa penyediaan berbagai fasilitas agar keelokan makin bersinar.
Karena Sejatinya Pulau seluas 60 hektar ini adalah sebuah
pulau kecil mungil, yang memiliki fenomena alam mempesona. Di sebelah utara
pulau itu terdapat sebuah selat, yang juga dinamai Selat Berhala. Di sekitar
pulau terdapat beberapa buah pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Manjen, Pulau
Telor, Pulau Layak, Pulau Selumar, Pulau Nyirih dan Pulau Niur. Pulau-pulau
tersebut kelilingi air laut berwarna kebiru-biruan yang jernih, berpantai
landai, dan sebagiannya merupakan hamparan pasir kuarsa putih dan sebagian lagi
berbatu.
Walaupun pulau kecil ini di kelilingi laut dalam, namun
sumur yang digali sedalam 10-15 meter dari bibir pantai, menghasilkan air tawar
bening dan tidak berbau. Karena itu, pulau ini sangat cocok dijadikan sebagai
obyek wisata bahari. Pulau dengan penghuni berbahasa Jambi dan Melayu itu juga
memiliki sumber mata air paling jernih di dunia.
Disisi lain, ada dugaan lain tentang kekayaan Pulau Berhala.
Konon, pulau tersebut memiliki kekayaan mineral yang luar biasa. Hanya saja
belum tergali hingga saat ini.
Sejumlah peninggalan bersejarahpun banyak terdapat di pulau
ini, seperti makam Datuk Paduko Berhala, pendiri Kerajaan Melayu Jambi. Makam
itu berada di pinggang bukit. Ada pula meriam katak di leher bukit pulau itu.
Semakin ke puncak, terdapat sebuah meriam Jepang di antara semak-semak liar.
Di bagian bawah pulau, terdapat dapur tentara Jepang
berbentuk mirip tungku penghangat setinggi 1,5 meter. Tidak jauh dari situ, ada
tempat persembunyian alias bungker tanah.
Dari warisan sejarah dan keindahan alam Pulau Berhala, tak
kalah menarik justru kekayaan bawah lautnya yang menyimpan karang akar bahar
atau gorgonian penuh warna. Bawah lautnya pun kerap menjadi lokasi penyelaman
bagi peneliti ataupun wisatawan minat khusus, yang ingin melihat temuan
bangkai-bangkai kapal tenggelam di masa lalu. (Sumber: Kompas.com)
Sudut mana pun mata memandangan selalu terlihat cantik.
Bebatuan kuarsa besar menjulang dan menyebar di dekat dermaga, pos
peristirahatan, ataupun di antara pepohonan kelapa yang telah berusia 30-an
tahun. Pepohonan tersebut memenuhi pulau hingga mendekati puncak bukit setinggi
200 meter dari permukaan laut. Air laut di sekitar pantai yang berwarna hijau
kebiruan menambah suasana damai bila berkunjung. Sambutan hangat warga dengan
keramah tamahan semakin membuat seakan tak mau pulang.
Hingga kini tiap akhir pekan, ramai wisatawan lokal yang berasal dari Provinsi Jambi
khususnya dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan sekitarnya berwisata mengisi
kesepian resort, gazebo - gazebo yang telah ada sembari menikmati keindahan dan
keelokan akan pulau ini. Berbagai kegiatanpun mereka lakukan seperti bersantai,
karoke, ziarah dan berwisata ke tempat sejarah lainnya dipulau ini.
Mari !!!
Jangan mau ketinggalan kitanya !!! khususnya Pemkab Lingga dan warga
Kab.Lingga.Semarakkan pulau ini hingga suatu hari menjadi ojek ekowisata yang
bernilai di Kabupaten Lingga yang bisa menarik wisatawan berkapasitas besar
hingga meraih omset untuk Kab.Lingga.(arp)
|
|
|
Dermaga Pulau Berhala |
|
Sekian !!! TerimaKasih |
saya IBU WINDA posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan